Apa Itu WordPress? Panduan Dasar Untuk Pemula 2025

WordPress bukan cuma alat buat bikin website—dia adalah awal dari banyak kemungkinan yang bisa kamu bentuk sendiri, sesuai mimpi dan idemu.
apa itu wordpress

Apa itu WordPress? Pernah dengar nama WordPress tapi belum benar-benar paham itu apa? Atau mungkin kamu sempat nyasar ke blog atau website yang ternyata dibangun pakai WordPress, tapi kamu nggak sadar? Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak orang yang tertarik bikin website sendiri—entah itu blog pribadi, toko online, atau portofolio—tapi bingung harus mulai dari mana. Nah, di sinilah WordPress sering jadi jawaban pertama yang muncul.

Masalahnya, walau WordPress itu populer banget, informasi soal platform ini kadang terasa terlalu teknis atau justru terlalu umum. Akhirnya, orang jadi ragu: sebenarnya WordPress itu cocok nggak sih buat pemula? Susah nggak sih ngelola website sendiri? Harus jago coding? Dan satu lagi, kenapa banyak banget yang ngomongin WordPress.org sama WordPress.com, bedanya apa?

Makanya artikel ini dibuat. Bukan buat kamu yang udah jago atau sering ngoprek website, tapi buat kamu yang baru mulai, yang pengin ngerti WordPress dari nol tanpa dibikin pusing. Kita bakal bahas semuanya dari dasar banget, pelan-pelan, dan dijelasin dengan bahasa yang santai—kayak lagi ngobrol aja. Tujuannya simpel: biar setelah baca artikel ini, kamu bisa bilang, “Oh, jadi WordPress itu begini toh,” dan langsung kepikiran pengen coba bikin website pertamamu sendiri.

Yuk, kita mulai dari pertanyaan yang paling mendasar. Sebenernya… apa sih WordPress itu?

Apa Itu WordPress?

WordPress adalah sebuah platform yang memungkinkan kamu membuat dan mengelola website tanpa harus menulis kode dari nol. Bisa dibilang, WordPress itu kayak “mesin” di balik layar yang mengatur bagaimana website kamu tampil dan bekerja. Dulu, kalau mau bikin website, kamu harus ngerti bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, atau PHP. Tapi dengan WordPress, semua itu jadi lebih simpel—bahkan bisa dibilang semudah mengelola akun media sosial.

Awalnya, WordPress dibuat sebagai platform untuk ngeblog. Tapi seiring waktu, WordPress berkembang jauh melampaui itu. Sekarang, kamu bisa pakai WordPress untuk bikin hampir semua jenis website. Mulai dari blog pribadi, website portofolio, landing page bisnis, sampai toko online yang lengkap dengan fitur pembayaran dan manajemen produk.

Salah satu alasan WordPress populer banget adalah karena fleksibilitasnya. Kamu bisa bikin website sederhana dengan tampilan minimalis, atau website kompleks dengan fitur custom yang rumit. Tinggal pilih tema dan plugin yang sesuai, dan kamu bisa membangun website yang sesuai dengan visi kamu—tanpa harus jadi developer.

Saat ini, lebih dari 40% website di seluruh dunia dibuat menggunakan WordPress. Angka itu bukan asal sebut, tapi data nyata dari berbagai sumber terpercaya. Dari blog pribadi sampai website perusahaan besar, WordPress jadi pilihan utama. Ini menunjukkan bahwa platform ini bukan cuma cocok buat pemula, tapi juga bisa diandalkan untuk proyek-proyek yang lebih besar dan serius.

Salah satu hal yang bikin WordPress menonjol adalah komunitasnya. Karena WordPress itu open-source dan gratis, banyak developer di seluruh dunia yang ikut kontribusi, entah itu bikin plugin, tema, atau tutorial. Jadi kalau kamu nemu kendala atau pengin belajar sesuatu, ada ribuan artikel, forum, bahkan video YouTube yang bisa bantu.

Kamu juga bisa install plugin tambahan sesuai kebutuhan. Misalnya, kalau kamu pengin punya form kontak, tinggal install plugin seperti Contact Form 7. Kalau mau toko online, tinggal install WooCommerce. Semua bisa kamu atur tanpa harus bikin fitur itu dari nol. Inilah yang bikin WordPress jadi super fleksibel.

Sekarang mungkin kamu bertanya-tanya: kenapa nggak pakai platform lain aja, kayak Blogspot, Wix, atau Squarespace? Nah, jawabannya ada di kontrol dan kebebasan. Blogspot misalnya, memang mudah digunakan, tapi kamu nggak punya kontrol penuh atas data dan tampilan websitenya. Fitur dan desainnya juga terbatas, dan kamu harus rela websitemu “numpang” di platform mereka.

Wix dan Squarespace memang punya tampilan yang menarik dan interface drag-and-drop yang gampang. Tapi begitu kamu ingin fitur lebih, biasanya kamu harus upgrade ke paket berbayar yang cukup mahal. Dan tetap saja, kamu terikat dengan batasan yang mereka tentukan. Kamu nggak bisa seenaknya mengubah struktur kode atau menambahkan fitur yang tidak tersedia di sistem mereka.

Dengan WordPress, kamu punya kendali penuh. Mulai dari domain, hosting, tampilan, fitur, sampai keamanan, semua bisa kamu atur sendiri. Kamu bisa migrasi data, backup secara berkala, dan menyesuaikan semua bagian website sesuai keinginanmu. Bahkan, kalau kamu butuh fitur yang belum ada, kamu bisa minta bantuan developer untuk bikin plugin custom hanya untuk website kamu.

WordPress juga scalable, artinya bisa berkembang sesuai kebutuhan. Misalnya, kamu mulai dari blog pribadi, lalu ingin mengubahnya jadi website bisnis atau e-commerce, kamu tinggal tambahkan fitur tanpa perlu bikin ulang dari awal. Ini beda banget dengan platform lain yang biasanya cocok hanya untuk satu jenis kebutuhan.

Dari sisi biaya juga lebih hemat. Memang kamu perlu beli domain dan sewa hosting, tapi selebihnya kamu bisa atur sesuai budget. Banyak plugin dan tema yang gratis tapi sudah cukup powerful. Bahkan untuk kebutuhan profesional, lisensi premium plugin WordPress tetap jauh lebih murah dibanding platform seperti Squarespace atau Shopify.

Satu hal yang sering bikin orang tertarik adalah SEO-friendly-nya WordPress. Mesin pencari seperti Google suka struktur kode dan cara kerja WordPress. Ditambah lagi, ada plugin seperti Yoast SEO atau Rank Math yang bisa bantu kamu optimasi halaman website supaya muncul di hasil pencarian. Jadi, kamu punya peluang lebih besar buat dapetin traffic organik dari Google.

WordPress juga punya keunggulan dari sisi desain. Ada ribuan tema gratis dan berbayar yang bisa kamu pilih, semuanya bisa dikustomisasi. Kamu bisa ganti warna, font, layout, sampai animasi, semua tanpa harus coding. Kalau kamu ngerti sedikit CSS, hasilnya bisa makin keren dan unik.

Kalau kamu tipe orang yang suka ngulik, WordPress itu surga. Tapi kalau kamu lebih suka sesuatu yang instan, WordPress juga punya solusi. Banyak layanan hosting yang menawarkan instalasi WordPress dengan sekali klik, dan kamu bisa langsung mulai membangun website dalam hitungan menit.

Kelebihan lain dari WordPress adalah bisa digunakan untuk berbagai bahasa. Jadi kalau kamu pengin bikin website multilingual, tinggal install plugin seperti Polylang atau WPML. Ini sangat berguna kalau kamu targetin pengunjung dari luar negeri atau pengin punya website bilingual.

WordPress juga cocok untuk kerja tim. Kamu bisa bikin akun dengan peran berbeda—editor, author, contributor, administrator—dan semuanya bisa kamu atur hak aksesnya. Jadi kalau kamu kerja bareng tim, semuanya tetap tertata rapi dan aman.

Dari sisi keamanan, WordPress juga bisa diandalkan. Memang, karena populer, WordPress juga jadi target umum serangan siber. Tapi tenang, ada banyak plugin dan cara untuk mengamankan website kamu. Asalkan kamu rajin update tema, plugin, dan WordPress-nya sendiri, resiko serangan bisa diminimalisir.

Salah satu hal yang paling menyenangkan dari WordPress adalah rasa “punya” terhadap website. Karena kamu nggak tergantung pada platform orang lain, kamu bebas kembangkan dan arahkan websitemu ke mana aja. Mau dijual, diubah, dimodifikasi besar-besaran, semua bisa kamu lakukan.

Dan yang paling penting, WordPress terus berkembang. Setiap tahun, ada update baru, fitur baru, dan peningkatan performa. Jadi kamu nggak perlu khawatir platform ini ketinggalan zaman. Justru, semakin ke sini, WordPress makin tangguh dan siap mengikuti perkembangan teknologi web terbaru.

Kalau kamu pengin punya website yang bisa berkembang bareng kamu—baik untuk hobi, bisnis, atau proyek jangka panjang—WordPress adalah pilihan yang sangat masuk akal. Bukan hanya karena fiturnya lengkap, tapi juga karena kamu bisa mulai dari kecil dan tumbuh besar tanpa perlu pindah platform.

Jadi kesimpulannya, WordPress bukan cuma sekadar alat bikin website. Dia adalah ekosistem yang hidup, luas, dan bisa kamu bentuk sesuai kebutuhanmu. Dan itulah kenapa begitu banyak pemilik website, mulai dari blogger, freelancer, sampai perusahaan besar, memilih WordPress dibanding platform lain.

WordPress.com vs WordPress.org

Kalau kamu baru mulai kenal WordPress, mungkin kamu bakal bingung waktu nemuin dua nama yang mirip: WordPress.com dan WordPress.org. Sekilas kayak sama, tapi ternyata keduanya punya sistem kerja dan tujuan yang cukup berbeda. Ini salah satu hal yang sering bikin orang baru keliru, bahkan sampai salah pilih platform di awal.

Padahal, memilih antara WordPress.com dan WordPress.org itu penting banget karena akan berpengaruh ke arah perkembangan website kamu ke depannya. Masing-masing punya kelebihan dan keterbatasan sendiri. Jadi sebelum kamu mulai bangun website, ada baiknya kamu tahu dulu perbedaan mendasarnya, biar nggak nyesel di tengah jalan.

WordPress.com itu lebih cocok buat kamu yang pengin cara instan, praktis, dan nggak mau ribet ngurusin hal teknis kayak hosting atau maintenance. Sementara WordPress.org lebih fleksibel dan powerful, cocok buat kamu yang pengin kontrol penuh atas website dan bebas eksplorasi fitur tambahan sesuai kebutuhan.

Nah, di bagian ini kita bakal bahas dua-duanya secara lengkap—dimulai dari WordPress.com dulu. Jadi kamu bisa ngerti mana yang paling cocok buat kebutuhanmu sekarang (dan nanti), tanpa harus menerka-nerka atau trial and error lagi.

1. WordPress.com

Halaman WordPress.com
Kelebihan WordPress.comKelemahan WordPress.com
Mudah digunakan tanpa perlu install apa punFitur terbatas di versi gratis dan paket rendah
Tidak perlu sewa hosting atau urus domainKurang fleksibel untuk kustomisasi lanjutan
Otomatis update dan backupTidak bisa pasang plugin di versi gratis/personal
Cocok untuk pemula yang ingin cepat mulaiBranding WordPress.com muncul di website
Keamanan dan performa diurus pihak WordPressHarus upgrade berbayar untuk akses fitur penting

WordPress.com adalah versi “hosted” dari WordPress. Artinya, kamu nggak perlu sewa hosting atau install software apa pun secara manual. Cukup daftar akun, pilih template, dan kamu sudah bisa langsung mulai membangun website. Buat banyak orang yang baru pertama kali bikin website, cara ini jelas lebih cepat dan nggak ribet.

Salah satu keunggulan WordPress.com adalah kemudahan dan kenyamanannya. Semua urusan teknis seperti server, keamanan, backup, dan update sistem diurus oleh tim WordPress. Jadi kamu bisa fokus sepenuhnya ke konten atau desain tanpa harus pusing soal hal-hal teknis di balik layar.

Tapi, di balik kenyamanan itu, ada batasan yang cukup signifikan. Di versi gratis atau paket berbayar level rendah, kamu nggak bisa pasang plugin tambahan dan nggak bebas mengubah tampilan secara mendalam. Ini bisa jadi kendala kalau suatu saat kamu pengin website yang lebih kompleks atau butuh fitur spesifik yang nggak disediakan secara default.

Selain itu, nama domain kamu akan “numpang” di WordPress.com—misalnya jadi namakamu.wordpress.com. Kalau mau pakai domain custom seperti namakamu.com, kamu harus upgrade ke paket berbayar. Branding WordPress.com juga bakal muncul di bagian bawah website kamu, kecuali kamu membayar untuk menghapusnya. Buat sebagian orang, ini bisa terasa kurang profesional, apalagi untuk kebutuhan bisnis.

Jadi, bisa dibilang WordPress.com itu pas banget buat kamu yang butuh solusi instan dan nggak mau ribet, tapi bukan pilihan jangka panjang kalau kamu pengin berkembang dan punya kontrol penuh atas website. Kalau kamu merasa butuh lebih dari sekadar blog sederhana, mungkin platform ini cepat terasa membatasi.

2. WordPress.org

Halaman WordPress.org
Kelebihan WordPress.orgKelemahan WordPress.org
Kontrol penuh atas website dan datanyaPerlu sewa hosting dan beli domain sendiri
Bebas install plugin dan tema apa punHarus tangani update, backup, dan keamanan sendiri
Fleksibel untuk website jenis apa sajaButuh sedikit waktu belajar di awal
Cocok untuk bisnis, toko online, dan profesionalBisa error kalau salah setting atau instalasi
Tidak ada batasan monetisasiPerlu manajemen teknis jika ingin performa optimal

WordPress.org adalah versi “self-hosted” dari WordPress. Artinya, kamu harus unduh software WordPress dari situs resminya, lalu install di hosting milikmu sendiri. Tapi jangan khawatir, sekarang hampir semua layanan hosting sudah menyediakan instalasi WordPress dengan sekali klik, jadi prosesnya tetap gampang meskipun kamu pemula.

Hal paling menarik dari WordPress.org adalah kebebasan total yang kamu dapat. Kamu bisa pasang plugin apa pun, tema apa pun, bahkan mengutak-atik kode sesuai kebutuhan. Mau bikin toko online, forum diskusi, kursus online, landing page bisnis, atau platform keanggotaan—semuanya bisa kamu bangun di WordPress.org.

Dari sisi kepemilikan, WordPress.org juga memberi kamu kontrol penuh. Seluruh data websitemu, mulai dari konten sampai database, sepenuhnya milikmu. Nggak ada campur tangan pihak ketiga atau batasan aneh yang sering kamu temui di platform hosted seperti WordPress.com. Kamu juga bebas memonetisasi website lewat iklan, produk digital, atau integrasi afiliasi—tanpa harus bagi hasil.

Memang, ada sedikit tantangan di awal karena kamu perlu mengurus domain, hosting, dan pengaturan awal website. Tapi semua itu setimpal dengan hasil dan kebebasan yang kamu dapat. Apalagi, komunitas WordPress sangat aktif dan banyak tutorial bertebaran. Jadi meskipun kamu baru, selama kamu mau belajar, WordPress.org bisa jadi rumah yang sempurna untuk semua ide websitemu.

Singkatnya, kalau kamu serius ingin membangun website jangka panjang—entah itu untuk bisnis, proyek pribadi, atau bahkan sekadar blog yang profesional—WordPress.org adalah pilihan yang sangat masuk akal. Kamu bisa mulai dari sederhana dan terus berkembang tanpa batas.

Cara Memulai

Sekarang kamu mungkin udah mulai ngerasa yakin, “Oke deh, kayaknya aku mau coba bikin website sendiri pakai WordPress.” Nah, pertanyaannya tinggal satu: mulai dari mana?

Kalau kamu serius pengin punya website yang fleksibel, bisa dikembangin seiring waktu, dan benar-benar milik kamu sepenuhnya, aku sangat menyarankan kamu untuk langsung pilih WordPress.org. Iya, mungkin setup-nya sedikit lebih teknis dibanding WordPress.com, tapi hasil dan kebebasannya jauh lebih terasa. Dan tenang aja, sekarang semua udah serba mudah kok—asal kamu tahu langkah pertamanya.

Paket Harga Hosting Personal dari Raja Hosting

Langkah awal yang kamu butuhin adalah hosting dan nama domain. Hosting itu ibarat rumah tempat file-file website kamu tinggal, sedangkan domain itu alamat rumahnya. Nah, biar gampang, kamu bisa langsung cek layanan dari Raja Hosting. Mereka punya paket Hosting Personal yang pas banget buat kamu yang mau bikin blog, portofolio, atau proyek web pribadi. Harganya juga super terjangkau, mulai dari Rp 100.000 per tahun aja. Serius, ini udah cukup banget buat website kecil yang pengin tampil profesional.

Tapi kalau kamu niat bikin website buat bisnis, entah itu toko online, jasa, atau perusahaan, kamu bisa pilih paket Hosting Bisnis atau bahkan Hosting Perusahaan dari Raja Hosting. Bedanya apa? Fitur dan performanya jauh lebih siap untuk menampung traffic tinggi dan kebutuhan teknis yang lebih kompleks. Menariknya lagi, harga perpanjangan (renew) tetap sama, dan kalau kamu pesan langsung untuk 3 tahun, kamu cuma bayar seharga 2 tahun aja—hemat banget, kan?

Intinya, mau kamu mulai dari proyek kecil atau langsung bangun fondasi bisnis digital, WordPress.org + Raja Hosting itu kombinasi yang tepat dan terjangkau. Tinggal pilih paket sesuai kebutuhan, install WordPress (yang bisa dilakukan cuma dalam beberapa klik), dan kamu udah siap punya website keren buatanmu sendiri.

Penutup

Bikin website sendiri sekarang udah nggak sesulit dulu. Dengan bantuan WordPress, apalagi versi self-hosted dari WordPress.org, kamu bisa punya kendali penuh atas tampilan, fitur, dan arah perkembangan website kamu. Entah itu blog pribadi, portofolio online, toko kecil, sampai website bisnis yang lebih serius—semua bisa kamu bangun dengan pondasi yang kuat.

Hal penting yang perlu kamu ingat: milih platform dan hosting yang tepat itu ibarat milih pondasi rumah. Kalau kamu mulai dari tempat yang benar, proses ke depannya bakal jauh lebih lancar. Makanya, aku tadi sarankan WordPress.org sebagai pilihan terbaik, plus dukungan hosting dari Raja Hosting yang ramah di kantong tapi tetap bisa diandalkan.

Mulai sekarang, nggak perlu nunggu sempurna dulu baru jalan. Kadang langkah pertama emang terasa ragu-ragu, tapi begitu kamu coba, kamu bakal sadar kalau semuanya bisa dipelajari sambil jalan. Dan serunya, kamu juga bakal belajar banyak hal baru dari proses ini.

Jadi, yuk mulai bangun websitemu sendiri hari ini. Siapin idemu, pesan hosting-nya, install WordPress, dan mulailah nulis atau bikin konten pertamamu. Siapa tahu dari satu halaman yang kamu buat hari ini, kamu bisa buka jalan ke banyak peluang baru ke depannya.

Next Article

Cara Instal Plugin WordPress: 2 Metode Mudah

Write a Comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bergabung ke Newsletter Sekarang

Mari daftarkan email kamu untuk bergabung ke newsletter kami. Kamu ga hanya akan mendapatkan promo terbaru tapi juga tips-tips yang akab mendukung kesuksesanmu di Internet.
Kami janji tidak akan ada spam ✨